Friday, February 12, 2016

Substitusi Nukleofilik dan Eliminasi


     A.      Karakteristik reaksi SN2
 Sensitif terhadap efek sterik
 Metil halida paling reaktif
 Selanjutnya alkil halida primer adalah yang paling reaktif
 Alkil halida sekunder masih dapat bereaksi
 Yang tersier tidak reaktif
 Tidak terjadi reaksi pada C=C (vinyl halida)
      
      B.      Pengaruh reaktan dan tingkat energi keadaan transisi terhadap kecepatan reaksi
Makin tinggi tingkat energi reaktan (kurva merah) = reaksi makin cepat (ΔG‡ lebih kecil). Makin tinggi tingkat energi keadaan transisi (kurva merah) = reaksi makin lambat (ΔG‡ lebih besar) 14 Efek Sterik
      C.      Efek Sterik reaksi SN2

Atom karbon pada (a) bromometana siap diakses untuk menghasilkan reaksi SN2 yang cepat. Atom karbon pada (b) bromoetana (primer), (c) 2-bromopropana (sekunder), dan (d) 2-bromo-2-metilpropana (tersier) adalah lebih sesak, sehingga reaksi SN2 lebih lambat.
     
     D.      Reaksi Eliminasi Alkil Halida: Aturan Zaitsev n
Eliminasi adalah jalur alternatif ke substitusi n Berlawanan dengan reaksi adisi n Menghasilkan alkena n Dapat berkompetisi dengan substitusi dan menurunkan jumlah produk, khususnya untuk SN1


      E.       Aturan Zaitsev untuk reaksi Eliminasi n
Pada eliminasi HX dari alkil halida, produk alkena yang lebih tersubstitusi adalah produk yang dominan


       F.       Reaksi SN1
 Alkil halida tersier bereaksi cepat dalam pelarut protik melalui mekanisme yang melibatkan pembebasan gugus lepas sebelum terjadi addisi nukleofil n Disebut reaksi SN1 – terjadi dalam dua tahap sedangkan SN2 terjadi dua tahapan dalam waktu yang sama n Jika nukleofil ada dalam konsentrasi yang wajar (atau itu adalah pelarut), maka ionisasi adalah langkah paling lambat



 mungkin itu yang dapat saya jelaskan, saya ingin tanya kepada teman semua yang membaca blog ini, saya belum paham dengan mengapa struktur sn 1 polar tetapi pelarutnya non polar ? tolong bantuannya ya teman. terima kasih

4 comments:

  1. ass wangi, saya kurang mengerti tentang aturan zeitsev untuk reaksi eliminasi n yang ada dipostingan anda ini, bisa tolong anda jelaskan kembali dari contoh reaksi nya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya akan menjelaskan aturan pemakain zeitsev dulu.Eliminasi adalah jalur alternatif ke substitusi
      *Berlawanan dengan reaksi adisi
      *Menghasilkan alkena
      *Dapat berkompetisi dengan substitusi dan
      menurunkan jumlah produk, khususnya untuk SN1.
      kalau yang contoh besok pagi saya kasih ke sinda.

      Delete
  2. saya akan mencoba menggapi permasalahan saudari wangi.
    Menurut saya, Suatu zat dapat larut dalam pelarut jika mempunyai nilai polaritas yang sama,yaitu zat polar larut dalam pelarut bersifat polar dan tidak larut dalam pelarut non polar.
    contoh :Minyak dan lemak tidak larut dalam air. Minyak dan lemak hanya sedikit larut dalam alkohol, tetapi akan melarut sempurna dalam etil eter, karbon sulfide, dan pelarut-pelarut halogen.

    Kesimpulan yang dapat saya tarik dari percobaan identifikasi senyawa organik berdasarkan kelarutannya adalah senyawa organik berdasarkan kelarutannya seperti dalam pelarut polar maupun nonpolar bila senyawa organik tersebut merupakan senyawa polar, maka akan larut dalam pelarut polar dan apabila senyawa organik tersebut senyawa nonpolar maka akan larut dalam pelarut nonpolar.
    Namun tidak menutup kemungkinan jika senyawa polar dan nonpolar bereaksi maka akan mengion dan terjadilah substitusi.

    demikian jawaban dari saya, semoga dapat membantu. trimakasih

    ReplyDelete
  3. Terimah kasih septi atas jawabannya. Sngat bermanfaat dan membntu sya dlm permslhn saya

    ReplyDelete